Guru Honorer Pulau Terpencil Pangkep Tak Dapa Jatah Kursi PPPK

Pangkep | Pengumuman kelulusan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) paruh waktu memicu polemik di Kabupaten Pangkep. Seorang guru honorer bernama Masnah, yang telah sembilan tahun mengajar di SD 17 Pelokang Balo-Baloang, Kecamatan Liukang Tangaya, curhat di media sosial setelah dinyatakan tidak lolos seleksi.

Cerita Masnah langsung menyita perhatian publik. Pasalnya, ia dikenal sebagai sosok pendidik yang setia mengabdi di daerah terpencil, namun nasibnya tak sejalan dengan harapan.

Menanggapi hal ini, Anggota DPRD Pangkep dari Komisi I, Muhammad Ramli, mendesak pemerintah daerah untuk meninjau ulang hasil seleksi. Ia menilai masih banyak tenaga honorer dengan masa pengabdian panjang yang tidak terakomodasi.

“Kami sarankan pemerintah daerah melakukan peninjauan kembali secara menyeluruh. Berikan kesempatan kepada mereka yang memenuhi kualifikasi agar bisa diakomodir dalam PPPK paruh waktu. Banyak dari mereka yang sudah belasan hingga puluhan tahun mengabdi, tapi belum mendapat kepastian. Jangan sampai mereka terus menjadi honorer tanpa kesejahteraan yang memadai,” tegas Ramli.

Ramli menambahkan, seleksi PPPK paruh waktu kali ini merupakan peluang terakhir bagi banyak honorer. Karena itu, ia menekankan agar mekanisme kelulusan lebih selektif dan benar-benar berpihak pada guru yang sudah lama mengabdi.

(M.Sapri)

Leave a Reply